Satu lagi film India berbahasa Telugu yang cocok bagi anda yang suka film bergenre aksi seru ala India, yaitu film berjudul ROBERRT. Cerita balas dendam ini memang tak se-seru film masala ala Mahesh Babu, Allu Arjun, atau Ram Charan. Roberrt mengandalkan bintang baru, yaitu Darshan.
Tubuh Darshan yang tinggi, tegap, dan kekar, tapi memiliki wajah lembut yang berwibawa. Wajah dan perawakannya mirip seperti aktor Hollywood Liam Neeson. Dan sepertinya kemiripan ini yang menjadi nilai jual Darshan untuk pasar India.
Sinopsis Film: Roberrt
Cerita utama film Roberrt ini adalah tentang balas dendam. Tema klasik yang tetap saja disukai oleh para penikmat film India. Jika biasanya aksi balas dendam itu dipicu oleh kematian keluarga atau kekasih, Roberrt melalukan aksi balas dendamnya demi seorang sahabat.
Premisnya cukup menarik, seorang juru masak yang ternyata jago berantem, lalu beraksi menuntut balas. Template semacam ini mengingatkan saya pada film-film Steven Seagal era 90an, atau Liam Neeson di era 2000an. Seorang pria yang tak meyakinkan, namun ada keahlian yang disembunyikan.
Dan sepertinya Tharun Kishore Shudir (sutradara) memang sengaja meniru konsep Steaven Seagal dan Liam Neeson. —apalagi didukung dengan kemiripan wajah dan postur tubuh si tokoh utama, Darshan. Sayangnya, koreografi berantemnya tak sedikitpun ditiru dari Steven Seagal ataupun Liam Neeson. Malah berantemnya ala Mahesh Babu atau Allu Arjun, menggunakan adegan slowmotion yang berlebihan –jika tak ingin dikatakan lebay.
Meskipun film ini bercerita tentang balas dendam yang didasarkan pada persahabatan, adegan yang terkait dengan persahabatan itu tidak dibangun dengan baik. Kemistri Roberrt dan Raghava tidak begitu terlihat intens. Potensi drama yang mengharu-biru ketika dua orang sahabat terpisah, tidak mampu membuat penonton ikut terenyuh. Biasa saja, bahkan terasa hambar.
Bahkan, korelasi antara juru masak dan adegan aksi Raghava tak dimanfaatkan dengan baik. Tak ada adegan berantem si tokoh utama yang memanfaatkan alat ataupun keahlian memasak seperti di film-film Jacky Chan atau Steven Seagal. Profesi juru masak hanya sekedar ada untuk keperluan narasi agar terlihat berbeda dengan film lain. Sayang sekali.
Ide sutradara Tharun Sudhir untuk membuat film berdasarkan persahabatan memang bagus, tapi gagal total dalam mengeksekusi konsep tersebut dengan skenario yang mencekam. Dia seharusnya bekerja dengan cara yang lebih baik dalam merancang babak pertemuan antara protagonis dan antagonis.
Sinematografi Sudhakar S Raj cukup baik karena karyanya terlihat dalam beberapa lagu dan adegan aksi. Latar belakang skor oleh V. Harikrishna juga bagus. Begitu juga dengan musik Arjun Janya untuk lagu-lagunya.
Secara keseluruhan, Robertt adalah drama balas dendam biasa yang berkisar pada konsep persahabatan. Meskipun beberapa adegan dan urutan aksi di kedua bagian akan disukai oleh penonton, kurangnya skenario dan proses yang lambat membuat potensi Roberrt menjadi kurang optimal. Jika kalian suka adegan aksi berantem dengan slowmotion, bag-big-bug lalu terbang berserakan, tonton film ini.