Setiap karya film memiliki bahasa dan gaya tersendiri yang tidak ada hubungannya dengan dialog dan kata-kata. Tidak semua orang suka memikirkan makna tersirat dari sebuah film. Ada kalanya sebuah film sengaja dibuat ulang untuk penonton yang tidak punya waktu, sarana, atau kesabaran untuk mencari di Google 'Apa arti dari ending cerita' dari film yang sudah ditontonnya. --FilmIndia.my.id
Dibuat berdasarkan film berbahasa Hindi populer berjudul Andhadhun karya Sriram Raghavan tahun 2018, Maestro dibintangi oleh Nithiin , Tamannaah Bhatia , Naba Natesh , Sumuki , dan Jisshu Sengupta. Dengan arahan sutradara Merlapaka Gandhi, Andhandhun versi Telugu ini tayang di Disney+ Hotstar pada tanggal 17 September 2021.
Apakah Nithiin dan Tamannah Bhatia bisa menyamai Ayushman Kurrana dan Tabu di versi originalnya? Yuk, kita simak ulasan berikut ini
Sinopsis Film: Maestro
Arun (Nithiin) adalah seorang pianis yang berpura-pura buta agar tetap bisa bertahan hidup. Dia tinggal di sebuah rumah kontrakan sekitar Goa bersama kucingnya. Dia mencari nafkah dengan bermain musik di restoran dan bermimpi bisa pergi ke luar negeri. Arun mendapat kesempatan untuk bermain di kafe milik Sophie (Nabha Natesh) dan ayahnya Pedro (Balakrishna).
Mohan (Naresh) adalah artis tua yang masih belum bisa move on dari masa kejayaannya dengan cara menonton ulang film-film yang pernah dibintanginya. Mohan juga sering nongkrong di kafe milik Sophie. Terpesona melihat penampilan Arun, Mohan mengundangnya untuk mengisi acara pada ulang tahun pernikahannya bersama Simran (Tamannaah Bhatia). Usia Simran yang jauh lebih muda ini memiliki cita-cita menjadi seorang aktris.
Pada saat Arun datang ke rumah Mohan, dia disambut oleh Simran. Namun, yang terjadi selanjutnya di hadapan Arun adalah sesuatu yang sama sekali tak pernah diduganya. Sebuah pembunuhan yang dilakukan oleh Bobby (Jisshu Sengupta) bersama Simran terhadap Mohan terjadi tepat di hadapan Arun. Arun yang berpura-pura buta harus mempertahankan aktingnya agar tidak dicurigai oleh sang pelaku.
Bagaimana nasib Arun, Simran, dan Sophie selanjutnya? Saksikan Maestro, versi Telugu dari film India Andhandhun tayang di Disney+ Hotstar mulai tanggal 17 September 2021.
Review Film: Maestro
Tidak seperti film asli, film remake biasanya dibuat untuk menutupi celah yang pernah ada pada versi originalnya. Tentunya kita akan berpikir; untuk apa membuatnya ketika versi asli sudah ada dan bisa ditonton siapa saja? Kesenjangan bahasa dapat dijembatani dengan dubbing atau subtitle. Iya, kan?
Akan tetapi setiap karya film memiliki bahasa dan gaya tersendiri yang tidak ada hubungannya dengan dialog dan kata-kata. Tidak semua orang suka memikirkan makna tersirat dari sebuah film. Ada kalanya sebuah film sengaja dibuat ulang untuk penonton yang tidak punya waktu, sarana, atau kesabaran untuk mencari di Google 'Apa arti dari ending cerita' dari film yang sudah ditontonnya.
Arun (Nithiin) adalah pemain piano buta yang mencoba melarikan diri dari konsekuensinya. Simran (Tamannaah) adalah istri muda seorang bintang film tua. Dia secara tidak sengaja membunuh seseorang, dan dia juga mencoba melarikan diri agar tidak tertangkap. Di tempat lain, seekor kelinci buta mencoba melarikan diri dari seorang petani yang marah dengan pistol di tangannya. Tiga makhluk dalam usaha keras melarikan diri. Akankah mereka semua berhasil melarikan diri? Siapakah yang berhasil melarikan diri?
Maestro tidak pernah berpura-pura menjadi apa pun selain versi jinak dari aslinya, film thriller Hindi blockbuster karya Sriram Raghavan Andhadhun (2018). Merlapaka Gandhi, sang pembuat film, ingin membuat film yang lebih ringan, dan sebagian besar berhasil. Sheik Dawood G, penulis skenario, menulis ulang naskahnya, dan mengubahnya menjadi teka-teki yang sama sekali tidak perlu dipecahkan.
Bagi yang sudah menonton veris aslinya, tentu akan kecewa dengan penurunan kualitas noir yang diusung oleh Maestro. Bukan tanpa alasan, beberapa hari sebelum dirilis, Merlapaka Gandhi menyatakan bahwa Maestro sengaja dibuat berbeda dari aslinya namun tetap mempertahankan nyawa Andhandun dalam Maestro. Gandhi memang mencoba membuat filmnya sendiri. Dengan bantuan sinematografernya, J Yuvaraj, dia menampilkan adegan-adegan yang lebih segar daripada tampilan yang murung dan imersif seperti yang kita lihat pada versi aslinya. Bahkan, teka-teki yang menjadi daya tarik Andhandun tak berusaha disembunyikan.
Penonton cukup duduk dengan tenang, menonton filmnya, sambil makan cemilan. Pada saat Anda selesai menonton filmnya, Anda akan tahu semua yang telah terjadi pada Arun dan Simran. Tak ada rahasia yang coba disembunyikan. Tidur pun tak akan diganggu oleh berbagai spekulasi dari akhir cerita seperti pada versi originalnya.
Nithiin tampil seperti biasanya, menyegarkan mata. Begitu pula dengan Tamannaah. Mereka menggunakan suaranya sendiri untuk memperkuat karakter yang diperankan. Akan tetapi, tetap saja kehadirannya tak se-seru Ayushman dan Tabu. Saya tahu tidak seharusnya membandingkan, tetapi itulah resiko menonton film remake. Bahkan dalam versi aslinya, karakter pacar tidak begitu menonjol, akan tetapi Radhika Apte lebih mudah diingat sebagai Sophie dibandingkan Naba Natesh yang datar.
Penutup
Maestro karya Merlapaka Gandhi adalah remake yang sangat aman dari karya Sriram Raghavan berjudul Andhadhun (2018). Meskipun tidak berusaha untuk meninggalkan kesan, Maestro masih berfungsi sebagai penghibur yang cukup baik di akhir pekan. Perubahan kecil dilakukan untuk menyesuaikan dengan kondisi di Telugu.
Saksikan Maestro tayang di Disney+ Hotstar mulai tanggal 17 September 2021.